PERPINDAHAN KALO
PERPINDAHAN
KALOR
Sebelumnya telah kamu
pelajari bahwa kalor adalah bentuk energi panas. Apabila kamu memegan batang
logam dan salahsatu ujung batangnya itu di panaskan dengna lilin maka tanganmu
akan merasakan panas. Hal in I membuktikan bahwa kalor merambat di dalam batang
lopgam tersebut.
Kalor merambat dari ujung batang yang di panasi ke ujung
batang yang kamu pegang. Jadi, kalor merambat dari benda yang suhunya tinggi ke
benda yang suhunya lebih rendah. Perpindahan kalor dari mbenda ke benda yang
lain dapat melalui tiga cara, yaitu kanduksi, konveksi, dan radiasi.
1. Perpindahan kalor secara konduksi
Masih ingatkah kamu dengan
ilustrasi di awal bab? Saat panic yang terbuat dari logam dipanaskan di atas
kompor, maka panic mengalirkan panas dari api kompor ke masakan dan air. Bagaimanakah proses panas pada aliran panic
sebagai logam? Perhatikan aliran panas pada gambar!
Batang logam dan ujung A dipanaskan dan ujung B diberi
lilin. Ternyata ujung meleleh. Partikel-partikel pada ujung A tidak ikut
berpindah ke ujung B. perpindahan ini di sebut konduksi.
Jadi, perpindahan kalor secara konduksi adalah
perpindahan kalor melalui zat perantara tanpa diikuti perpindahan bagian-bagian
zat tersebut. Jumlah kalor yang berpindah melalui zat tiap sekon disebut laju
perpindahan kalor (
Hubungan
laju perpindahan kalor dengan panjang batang logam
Agar lebih jelas pengaruh ketebalan
logam dan panjang logam terhadap aliran kalor, perhatikan gambar. (a) terlihat
bahwa lilin lebih cepat meleh daripada lilin pada gambar (b). panjang logam (a)
lebih pendek dari logam (b). jadi laju perpindahan kalor berbanding terbalik
dengan panjang logam.
Hubungan
laju perpindahan kalor dengan luas penampang
Jika laju aliran kalor di tunjikan dari
cepat lambatnya lilin meleleh maka luas penampangmelintang dari suatu
penghantar logam perlu di perhatikan. Gambar, memperlihatkan bahwa lilin
diletakkan pada dua batang logam yang sama panjang namun luas penampangnya
berbeda.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa lilin
pada gambar (a) lebih cepat meleleh daripada lilin pada gambar (b). Hal
tersebut terjadi karena luas penampang (A)
logam (a) lebih besar dari logam (b) besar dari logam (b). Jadi, laju
perpindahan kalor berbanding lurus dengan luas penampang logam (A) .
Hubungan
laju perpindahan kalor dengan kenaikan suhu
Selain
tebal atau panjang penghantar kalor dan luas penampangnya, ternyata laju
perpindahan kalor juga dipengaruhi oleh kenaikan suhu.
Gambar!!!!
Pengamatan terhadap kegiatan seperti di
tunjukan gambar memperlihatkan hasil bahwa lilin pada gambar (a) lebih cepat
meleleh daripada lilin pada gambar (b).
Perbedaan suhu (
) pada logam (a) lebih besar dari logam
(b). Perbedaan suhu tersebut akan di tunjukan dengan banyaknya sumber api.
Semakin banyak sumbe api maka kenaikan suhunya semakin besar. Jadi, laju
perpindahan kalor berbanding lurus dengan perbedaan suhu (
)


Pengaruh
jenis bahan terhadap laju perpindahan kalor
Jenis
bahan ternyata juga mempengaruhilaju aliran kalor. Sebagai contoh kemampuan batang
tembaga untuk melelehkan lilin berbeda dengan kemampuan batang baja.
Gambar!!!
Lilin pada ganbar (a) lebih cepat
meleleh daripada lilin pada gambar (b). Hal itu terjadi karna jenis logam (a)
memiliki konduktivitas termal yang lebih besar daripada logam (b). jadi laju perpindahan kalor dipengaruhi oleh
jenis logam.
Dengan
demikin dapat di simpulkan bahwa laju perpindahan kalor secara konduksi
dipengaruhi oleh panjang, luas penampang perbedaan suhu ujung-ujung batang
logam, dan jenis bahan. Secara matematis laju perpindahan kalor dapat
dirumuskan:

Keterangan:

k : konduktivitas termal bahan (w?mK)
A: luas penampang bahan (m2)

…: panjang atau tebal bahan (m)
Benda-benda
yang muda menghantarkan kalor disebut konduktor. Contoh konduktor adalah besi,
aluminium, baja, tembaga dan lain-lain. Benda yang suka menghantarkan kalor di
sebut isolator contoh isolator adalah
plastic, kayu, kain, dan lain-lain.
2. Perpindahan kalor secara konveksi
Coba
perhatikan air yang sedang dijerang seperti yang kita lakukan di dapur saat
ingin memanaskan air, ketika dipanaskan, bagian air yang panas mula-mula di
bawah. Air yang panas tersebut bergerak ke atas. Sementara tempat yang
ditinggalkan diisi oleh air dingin yang berada di atasnya. Demikian seterusnya
sehingga terjadi gerakan partikel air sekaligus memindahkan panas. Perpindahan
panas demikian disebut perpindahan panas secara konveksi. Jadi, perpindahan kalor secara konveksi adalah
perpindahan kalor melalui zat perantara diikuti perpindahan partikel-partikel
zat tersebut.
Contoh perpindahan kalor secara konveksi
dalam kehidupan sehari-hari antara lain seperti pada berikut ini.
a.
Perpindahan kalor pada air saat di rebus
b.
Perpindahan kalor dari pengering ranbut
c.
Aliran udara dari kipas angina
d.
System pendingin ruangan system pendingin pada kulkas
3. Perpindahan kalor secara radiasi
Kalian tentunya perna
mengikuti kegiatan pramuka bukan?
Biasanya dalam kegiatan pramuka ada acara berkemah. Pada
acara berkemah sering diadakan api unggun
pada malam hari. Para anggota pramuka duduk atau berdiri mengitari api
unggun tersebut. Setiap orang yang
mengelilingi api unggun akan merasakan hangat. Rasa hangat tersebut disebabkan
oleh pancaran kalor dari api, bukan dari aliran udara dari sekitaran api. Udara
panas diatas api justru cenderung ke atas dan bukan menuju ke orang di sekitar
api. Hal ini menandakan bahwa kalor dari api unggun dipancarkan secara lansung
kesegala arah. Perpindahan kalor demikian disebut radiasi atau pancaran. Jadi, perpindahan kalor secara radiasi adalah
perpindahan kalor yang dipancarkan secara lansung tampa melalui zat perantara.
Contoh dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
a.
Pancaran kalor dari api unggun
b.
Pancaran kalor dari api lampu
c.
Pancaran kalor pada cahaya matahari.
PERPINDAHAN
KALOR
SECARA
KONDUKSI, KONVEKSI, DAN RADIASI
RUSLI
A
241 13 097
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN
PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
TADULAKO
2016
Comments
Post a Comment